Adapter kamera mikroskop atau sering juga disebut mounting kamera adalah salah satu bagian yang penting pada mikroskop. Adapter kamera merupakan interface atau penghubung antara kamera dan mikroskop agar kamera dapat digunakan dalam mengambil gambar pada mikroskop. Adapter kamera yang tidak sesuai menyebabkan kamera tidak dapat digunakan dan menjadi tidak terpakai. Sehingga pemilihan mounting atau adapter harus dilakukan dengan teliti, periksa terlebih dahulu port kamera yang akan dipakai dan port pada mikroskop.
Sebelum membahas jenis - jenis adapter kamera, ada baiknya kita mengenali bagian - bagian yang ada pada adapter atau mounting kamera agar pemahaman jauh lebih mudah. Apa saja bagian - bagian yang ada pada mounting kamera ?
Bagian - bagian yang ada pada mounting kamera sebenarnya sangat sederhana, yaitu :
Konektor atau lubang penghubung ke kamera (C-mount, F-mount, dan T mount
Pembesaran optik
Konektor atau lubang penghubung ke photo port pada mikroksop
Dalam menentukan mounting adapter kamera, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui jenis mounting kamera seperti apa yang diperlukan. Ketika mengetahui konektor seperti apa kamera yang kita punya, kita dapat menentukan mounting kamera yang harus kita gunakan.
Hal kedua setelah mengetahui jenis konektor pada kamera adalah mengetahui dengan baik jenis penghubung photo port pada mikroskop. Setiap brand memiliki jenis photo port yang terkadang spesifik. Jenis mikroskop yang berbeda akan membutuhkan mounting kamera yang juga kadang berbeda dan mounting adapter kamera tidak selalu bisa dipakai pada mikroskop yang berbeda.
Langkah terakhir setelah mengetahui jenis konektor pada kamera dan jenis photo port pada mikroskop adalah mengetahui ukuran diameter photo port pada mikroskop. Ukuran diameter pada photo port yang berbeda dengan ukuran sensor pada kamera berpengaruh terhadap hasil tampilan yang akan dihasilkan. Hal ini menyebabkan hasil gambar yang tampak biasanya terpotong atau terlalu kecil secara FOV saat pengamatan di monitor. Oleh sebab itu diperlukan pembesaran optik pada mounting kamera untuk mengatur hasil gambar agar tampak sesuai (tidak terpotong atau terlalu kecil). Jika gambar terpotong kita dapat menggunakan mounting kamera yang memiliki nilai pembesaran yang lebih rendah, seperti 0,65x, jika masih terpotong dapat menggunakan 0,5x.
Tampilan yang Dihasilkan saat Menggunakan Kamera Mikroskop Menggunakan Adapter / Mounting Kamera
Kotak kuning = ukuran sensor kamera, lingkaran biru = area tangkapan (FOV) mikroskop Hasil area yang ditangkap saat menggunakan ukuran sensor kamera yang memiliki panjang diagonal sama dengan panjang diameter area tangkapan FOV mikroskop |
Kotak kuning = ukuran sensor kamera, lingkaran biru = area tangkapan (FOV) mikroskop Hasil area yang ditangkap saat menggunakan ukuran sensor kamera yang memiliki panjang diagonal lebih besar dari panjang diameter area tangkapan FOV mikroskop. Pada sudut area akan tampak hitam yang disebut dengan vignetting seperti gambar pada sebelah kanan. |
Format Optikal Sensor dan Ukuran Sebenarnya
Ukuran format sensor kamera yang biasa menggunakan penamaan inchi, seperti 1 inch sensor kamera, 1/2 inch sensor kamera, 2/3 inch sensor kamera, dan lain lain bukan menyatakan dimensi sensor yang sebenarnya. Penamaan ini berasal dari tahun 1960 an, dimana untuk mempermudah penamaan sensor di era tersebut berdasarkan panjang tube silinder sensor yang digunakan bukan ukuran sensor yang sebenarnya, namun masih dipakai hingga saat ini. 1 inch camera sensor bukan berarti ukuran sensor 1 inch atau 25,4 mm, namun standart dimensinya adalah 16 mm. Berikut kami berikan ukuran standart sensor sebenarnya berdasarkan penamaan inch yang saat ini beredar.
Langkah Pemilihan pembesaran optik tambahan pada Mounting atau Adapter Kamera.
Pembesaran optik tambahan pada mounting adapter kamera diperlukan untuk menjembatani perbedaan ukuran diameter photo port pada mikroskop dengan ukuran sensor pada kamera. Karena perbedaan ini menyebabkan hasil gambar akan tampak terpotong. Seperti tampak pada gambar di bawah ini :
sumber gambar : https://www.photometrics.com/learn/microscopy-basics/camera-mounts
Gambar di atas menggunakan mikroskop dengan luas FOV lensa 19 mm (lingkaran berwarna biru) dan kamera dengan ukuran sensor diagonal 18,66 mm. Saat tidak menggunakan tambahan pembesaran optik pada mounting adapter kamera maka area yang akan ditampilkan adalah area kotak berwarna putih, tetap akan ada sisi yang terpotong dikarenakan sensor kamera yang berbentuk persegi dan luas FOV mikroskop berbentuk lingkaran. Ketika menginginkan semua tampilan pada FOV di mikroskop dapat terlihat semua pada kamera, kita dapat memperluas nya dengan menurunkan pembesaran menggunakan tambahan optik sebesar 0.65x. Luas area yang ditampilkan akan menjadi kotak yang berwarna hijau. Pada kondisi ini akan tampak sisi hitam pada sudut gambar yang biasa disebut dengan istilah vignetting. Sebalikknya ketika kita menambah pembesaran optik pada mounting kamera, maka area yang ditampilkan kamera menjadi lebih sempit. Contoh di atas menggunakan tambahan pembesaran optik pada mounting 1.5x dan area yang ditampilkan kamera adalah area berwarna kuning.
Terlepas dari kebutuhan dan keinginan seperti apa yang setiap pengguna mikroskop inginkan saat menggunakan kamera, secara rekomendasi penggunaan terbaik adalah memilih ukuran sensor kamera yang mendekati atau sama dengan luas area FOV dari mikroskop, sehingga tidak diperlukan lagi tambahan pembesaran optik pada mounting kamera. Tambahan pembesaran pada mounting kamera mengurangi efektivitas resolusi dan pengurangan pembesaran yang berlebihan memunculkan adanya vigneeting dan detail dari gambar akibat pembesaran yang dikurangi. Selain itu adanya optik tambahan pada mounting menambah lighting path dari cahaya yang secara teori dapat mengungurangi intensitas cahaya 3-4 %.
Temukan kami di sosial media |
||||
Artikel terkait lainnya :
Cara Menghitung Luas Penampang pada Lensa Mikroskop